Sepuluh Tahapan Menuju Cinta Allah
Monday, November 30, 2015
CINTA, kata yang tak pernah habis untuk kita perbincangkan. Namun, cinta yang seperti apakah yang kali ini akan kita bahas? Tentunya cinta yang membawa kita dalam kedamaian dan ketenangan. Cinta kepada Rabb Yang Maha Mulia. Cinta kepada Rabb Yang menciptakan langit tanpa tiang dan menciptakan segala yang tercipta du bumi ini.
Cinta kepada Allah merupakan cinta yang hakiki. Jika seringkali kita menemukan kekecewaan terhadap cintanya manusia, namun beda lagi dengan cinta Allah. Cinta yang akan membuat kita merasa cukup dan tak perlu apa-apa lagi. Lalu, bagaimanakah cara kita agar dicintai Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang?
Dalam sebuah riwayat diceritakan, “Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mukmin yang giat bekerja.”
Ternyata salah satu hal yang bisa membuat Allah mencintai kita adalah dengan giat bekerja. Subhanallah… betapa Allah Yang Maha Pemlik Cinta mencintai hambanya yang mau bekerja. Allah lebih menghargai orang-orang yang mau bekerja dibandingkan dengan orang yang hanya bermalas-malasan.
Cinta Allah tersebut baru tergapai hanya jika kita telah melaksanakan seluruh amanat dan ajaran al-Quran dan sunnah Rasul, disertai luapan qalbu yang dipenuhi rasa cinta. Siapa yang mencintai Allah, maka Allah pun akan mencintainya.
Imam Ibnu Qayyim menyebut ada sepuluh tahapan menuju cinta Allah, yakni :
1. Membaca al-Quran dengan merenungi dan memahami maknanya
2. Mendekatkan diri dengan mengerjakan ibadah yang sunnah setelah mengerjakan ibadah wajib
3. Terus menerus mengingat Allah dengan hati serta lisan dan amalan
4. Lebih mendahulukan kecintaan pada Allah dari pada diri sendiri
5. Mengenal dan merenungi kebesaran nama dan sifat Allah
6. Memperhatikan nikmat dan karunia Allah yang telah diterima
7. Menghadirkan hati secara kesuluruhan tatkala melakukan ketaatan kepada Allah
8. Menyendiri dengan Allah pada sepertiga malam terakhir
9. Duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dan para shiddiqin
10. Menjauhi segala sebab yang dapat menghalangi antara dirinya dan Allah Swt
2. Mendekatkan diri dengan mengerjakan ibadah yang sunnah setelah mengerjakan ibadah wajib
3. Terus menerus mengingat Allah dengan hati serta lisan dan amalan
4. Lebih mendahulukan kecintaan pada Allah dari pada diri sendiri
5. Mengenal dan merenungi kebesaran nama dan sifat Allah
6. Memperhatikan nikmat dan karunia Allah yang telah diterima
7. Menghadirkan hati secara kesuluruhan tatkala melakukan ketaatan kepada Allah
8. Menyendiri dengan Allah pada sepertiga malam terakhir
9. Duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dan para shiddiqin
10. Menjauhi segala sebab yang dapat menghalangi antara dirinya dan Allah Swt
Semua ini tidak mudah. Kita harus berusaha keras mengalahkan hati kita sendiri, mengontrol kata-kata dan mengarahkan seluruh perilaku untuk menjalankan kesepuluh tahapan ini secara konsisiten dari waktu ke waktu. Semoga kita menjadi salah satu hamba yang Allah cintai. []